WAKAF DALAM AL QURAN NO FURTHER A MYSTERY

wakaf dalam al quran No Further a Mystery

wakaf dalam al quran No Further a Mystery

Blog Article

Pilih salah satu lembaga yang mengelola wakaf secara resmi. (Jika memilih lembaga wakaf yang mengkhususkan dirinya mewakafkan Al Qur’an, langsung saja melakukan pembayaran).

Jika anda sedang mencari tempat wakaf Al Quran untuk orang terkasihnya yang telah meninggal dunia, anda bisa langsung klik tautan di bawah:

Alquran yang di wakafkan termasuk dalam salah satu amalan jariyah yang di sebutkan oleh Rasulullah. Adapun beberapa amalan jariyah lain yang Rasulullah sebutkan yaitu ilmu yang di sebarluaskan, anak yang saleh, sungai untuk kepentingan umum, masjid dan bangunan untuk tujuan amal. Ganjaran yang kekal ini tentu menjadi motivasi yang besar bagi muslim untuk berwakaf.

“Hasil kutipan ini kemudian akan diserahkan pula kepada pihak YWM untuk tujuan agihan yang meliputi pelbagai jenis skim telah ditetapkan oleh agensi berkenaan,” tambah beliau.

Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa Al Quran tetap terjaga keberadaannya. Serta memungkinkan umat Islam untuk mempelajari dan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Jenis harta yang diwakafkan menurut syariat memang beragam, mulai dari harta berupa uang, harta bergerak seperti kendaraan hingga harta yang tidak bergerak seperti tanah. Alquran termasuk dalam kategori benda wakaf wakaf al quran untuk orang meninggal yang bergerak karena sifatnya yang mudah dipindahkan dan dibawa. 

Bolehkah wakaf untuk orang yang sudah meninggal? Wakaf merupakan harta benda milik seseorang yang diberikan kepada orang banyak demi kemaslahatan bersama.

because the identify tells, it implies that the reciter can properly start out anew with the explained issue. The permissible sort has three sub-classes:

‏أَصَابَ ‏ ‏عُمَرُ ‏ ‏أَرْضًا ‏ ‏بِخَيْبَرَ ,‏ ‏فَأَتَى النَّبِيَّ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏يَسْتَأْمِرُهُ ‏ ‏فِيهَا, فَقالَ  : يَا رَسُولَ اللَّهِ , إِنِّي ‏ ‏أَصَبْتُ ‏ ‏أَرْضًا ‏ ‏بِخَيْبَرَ ‏ ‏لَمْ ‏ ‏أُصِبْ ‏ ‏مَالاً قَطُّ هُوَ ‏ ‏أَنْفَسُ ‏ ‏عِنْدِي مِنْهُ, فَقَالَ : ‏ ‏إِنْ شِئْتَ ‏ ‏حَبَسْتَو‏أَنَّهُ لاَ يُبَاعُ أَصْلُهَا, وَلاَ ‏ ‏يُبْتَاعُ ‏ ‏وَلاَ يُورَثُ وَلاَ يُوهَبُ قَالَ فَتَصَدَّقَ ‏ ‏عُمَرُ ‏ ‏فِي الْفُقَرَاءِ وَفِي الْقُرْبَى وَفِي الرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ ‏ ‏وَابْنِ السَّبِيلِ ‏ ‏وَالضَّيْفِ لاَ ‏ ‏جُنَاحَ ‏ ‏عَلَى مَنْ ‏ ‏وَلِيَهَا ‏ ‏أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ ‏ ‏مُتَمَوِّلٍ ‏ مَالاً

Kebajikan yang dilakukan para sahabat Rasulullah mendorong umat Islam untuk melakukan hal serupa terhadap hartanya. 

“إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ ۘ وَالْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ” 

Keluarga, sahabat, atau saudara yang seiman punya keinginan untuk memberikan wakaf dari sebagian hartanya atas nama orang yang telah wafat tersebut.

“إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَن يَضْرِبَ مَثَلًۭا مَّا بَعُوضَةًۭ فَمَا فَوْقَهَا”

Maksudnya: Umar telah mendapat sebidang tanah di Khaibar kemudian dia datang menghadap Nabi S.A.W untuk meminta pendapat berkenaan cara menguruskannya, katanya: Wahai Rasulullah! Saya telah mendapat sebidang tanah di Khaibar.  Saya belum pernah memperolehi harta yang lebih baik daripada ini. Baginda bersabda: Jika kamu suka, tahanlah tanah itu (wakafkanlah tanah itu) dan kamu sedekahkan manfaatnya. Lalu Umar mengeluarkan sedekah dari hasil tanah itu dengan syarat tanahnya tidak boleh dijual dan dibeli serta diwarisi atau dihadiahkan.

Report this page